Seperti dilansir oleh Telegraph, penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang bisa mengetahui orientasi seksual seseorang lebih cepat daripada kedipan mata.

Dalam penelitian, ilmuwan menemukan bahwa kemampuan seseorang untuk mengenali orientasi seksual (atau disebut juga dengan gaydar) bekerja pada tingkat alam bawah sadar dan bisa bekerja lebih cepat dan akurat jika diarahkan pada wanita.

Relawan dalam penelitian ini diminta untuk membedakan foto dari orang yang heteroseksual dan homoseksual. Mengejutkan, karena mereka bisa mengidentifikasi orientasi seksual dalam waktu 50 mili detik, hanya 1/3 kali waktu yang digunakan untuk berkedip. Selain itu, ketepatan mereka juga besar meskipun foto yang diperlihatkan terbalik.

Untuk wajah wanita, partisipan bahkan bisa menebak 65% lebih akurat jika dibandingkan dengan wajah pria, hanya dengan melihat foto yang ditampakkan sekilas id layar komputer.

Sementara itu, partisipan masih mengalami kesulitan dalam menebak orientasi seksual pada pria. Mereka hanya mampu menebak 57% jawaban benar.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal online Public Library of Science ONE ini melibatkan 129 siswa dalam prosesnya. Masing-masing dari mereka ditunjukkan 96 gambar dari pria dan wanita yang mengidentifikasi diri mereka sebagai homoseksual atau heteroseksual.

Foto yang digunakan hanya memperlihatkan wajah dan tidak menunjukkan gaya rambut, pakaian, atau aksesoris yang dipakai, seperti anting atau tindikan. Saat gambar dibalik, tingkat akurasi menjadi sedikit berkurang, namun tetap tinggi.

Kesalahan yang sering terjadi saat pastisipan menebak pria heteroseksual kemungkinan besar dikarenakan pemikiran para partisipan yang lebih akrab dengan konsep homoseksual pada pria daripada lesbian.

Meskipun begitu, Joshua Tabak, seorang peneliti dari University of Washington yang mengadakan penelitian ini, menyatakan bahwa tak semua orang memiliki kemampuan mendeteksi orientasi seksual dengan cepat. Misalkan pada generasi tua, dimana orientasi seksual seperti homoseksual masih tidak lazim dan jarang terjadi. Bagi mereka, akan lebih sulit untuk membedakan atau menilai orang yang homoseksual dengan yang heteroseksual. (Agayabak/Telegraph)