Sebuah temuan baru cukup mengejutkan. Disebutkan stress ternyata bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Firdaus Dhabhar, profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Universitas Stanford Institute dalam penelitiaanya mengungkapkan bahwa dalam jangka pendek, stress bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh inilah yang penting untuk penyembuhan luka dan mencegah atau melawan infeksi.

John melakukan percobaan pada seekor tikus. Dalam percobaan tersebut tikus laboratorium merasakan stres ringan menyebabkan peningkatan kekebalan sel ke dalam aliran darah dan kemudian ke kulit dan jaringan lain. Ini juga menimbulkan migrasi skala besar dalam kekebalan sel tubuh yang berlangsung selama 2 jam, kata Dhabhar. Tim peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa redistribusi kekebalan sel serupa pada pasien yang mengalami stress jangka pendek selepas operasi ternyata proses pemulihannya lebih baik. (Agayabak/MediaIndonesia)