Bagi calon ibu dengan kehamilan anak pertama, proses persalinan seolah menjadi mimpi buruk. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab ada enam cara efektif yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi nyeri saat persalinan atau labor pain seperti yang dilansir dari Guardian berikut ini.

1. Anestesi epidural

Untuk para wanita yang tidak ingin merasakan sakit sedikitpun, maka anestesi epidural bisa dijadikan salah satu pilihan untuk mengatasi nyeri persalinan. Anestesi ini disuntikkan melalui punggung dan membuat rasa sakit pindah ke otak. Karena tidak mengalami rasa sakit apapun termasuk kontraksi, proses kelahiran biasanya agak sedikit lebih lama karena ahli medis yang harus selalu memberi tahu kapan calon ibu harus mendorong keluar bayi mereka.

2. Suntikan

Beberapa suntikan obat anti rasa sakit seperti pethidine atau diamorphine ampuh mengurangi nyeri persalinan. Namun efek sampingnya adalah ibu dan bayi yang telah dilahirkan merasa sedikit mengantuk. Dampak negatif lainnya adalah masalah yang timbul saat menyusui bayi.

3. Tens

Tens adalah alat elektronik berupa elektroda yang mampu memicu produksi hormon endorfin yang ampuh meredakan rasa nyeri saat persalinan. Meskipun tidak ada efek samping bagi ibu dan bayi, namun Tens hanya bisa mengatasi jenis nyeri persalinan yang ringan.

4. Gas dan udara

Campuran oksigen dan dinitrogen oksida (gas tertawa) juga bisa meredakan nyeri persalinan. Tidak mengandung efek samping negatif bagi bayi, namun ibu yang menghirup campuran gas dan udara tersebut akan merasa sedikit mengantuk.

5. Air

Beberapa metode persalinan di dalam air menjadi salah satu cara untuk meredakan nyeri ketika para calon ibu melahirkan. Namun tidak semua rumah sakit menyediakan layanan seperti ini.

6. Relaksasi

Kegiatan relaksasi seperti menggunakan aromaterapi, pijat, hipnoterapi, dan meditasi dipercaya mampu membuat calon ibu merasa lebih tenang dan rileks. Sehingga nyeri persalinan dapat dihindari.

Nyeri pada persalinan umumnya dirasakan oleh calon ibu pada kehamilan pertama, meskipun ada juga beberapa ibu pada kehamilan kedua mereka yang tetap tersiksa dengan nyeri persalinannya. (Agayabak/Guardian)