Sesuatu yang unik di lukisan monalisa

6:11 PM




Baru – baru ini, Scott Lund, seorang peneliti dari Amerika Serikat mengaku telah menemukan kode rahasia dibalik lukisan Monalisa.

Scott Lund yang merupakan ahli bahasa kuno simbolis mengungkapkan, Mona Lisa bukan potret seorang wanita melainkan menunjukkan satu jiwa dalam dua tubuh. Mona Lisa adalah sebuah paradoks dari jiwa perempuan dan laki-laki.

Dalam artikel ‘Kode Mona Lisa’ yang dipublikasikan dalam Majalah Bel-Air edisi Juni-Juli, Lund menjelaskan bagaimana dan mengapa Da Vinci melukiskan masing-masing elemen itu.

Pertama, Da Vinci menggambarkan penyatuan jiwa ibu dan anaknya yang belum lahir. Da Vinci sedang berusaha untuk memahami misteri penyatuan jiwa — seperti halnya memahami janin dan rahim.

Ini tantangan Da Vinci untuk tidak melukis tubuh manusia biasa, tapi sebuah jiwa yang membelah diri menjadi dua jiwa yang terpisah.

Sisi kanan ‘Mona Lisa menggambarkan laki-laki dan kirinya adalah perempuan.

Alasan Mona Lisa tak memiliki alis atau bulu mata menggambarkan keadaan bayi yang belum lahir. Horizon menggambarkan sisi kanan lebih besar, menggarisbawahi superioritas ibu.

Da Vinci juga menggunakan dualitas Dewa Janus sebagai inspirasi.
‘Anima Sol’ juga bisa berarti ‘jiwa Janus’. Lund menemukan adanya hubungan antara lukisan tersebut dengan Dewa Janus — dewa berkelamin dua dengan dua wajah berjanggut menghadap ke arah berlawanan.

“Meski janus digambarkan sebagai dewa yang maskulin, dia adalah dewa setengah perempuan [sebagai Jana]. Janus punya sisi seksualitas yang ambigu,” kata Lund seperti dimuat Majalah Bel-Air.

Penggambaran Janus dalam ‘Mona Lisa’ diduga adalah cara Da Vinci menunjukkan identitas seksualnya.

Diungkapkan Lund, alasan butuh belasan tahun menggambar “Mona Lisa’ , karena Da Vinci menggunakan teknik sfumato, menggabungkan ribuan titik berwarna.

Bukti bahwa lukisan itu bukan sekedar pesanan wanita kaya yang membayarnya. Perempuan bernama Lisa Gherardini yang disebut-sebut sebagai model ‘Mona Lisa’ hanya dipakai Da Vinci untuk menggambarkan sisi feminitas.

Juga dimungkinkan Da Vinci menggabungkan lukisan dirinya, Salai – asistennya yang seorang homoseksual, dan Lisa Gherardini.

“Aku hanya punya sedikit keraguan bahwa Mona Lisa adalah ego Da Vinci sebagai wanita yang mencintai dirinya sendiri,” kata Lund.

Sementara tentang senyuman seorang ahli Neurologi asal Austria, senyuman itu merupakan trik dan tergantung darimana seseorang memandangnya.

“Jika Anda tatap matanya, seakan-akan muncul senyuman kecil di bibir Mona Lisa,” kata Profesor Florian Hutzler, yang dikutip dari Telegraph. “Tetapi, sejatinya jika Anda memperhatikan bibirnya, senyuman itu menghilang.”

Lebih lanjut, profesor yang juga ahli psikologi di Pusat Penelitian Neurocognitive di Salzburg ini mengatakan, Leonardo da Vinci memiliki teknik yang luar biasa pintar untuk mengelabui penikmatnya.

Ketika dilihat secara langsung, shading (pembuatan bayangan) lembut di sekitar mulut membuat ekspresinya netral. Tapi, jika tepi mulutnya diperhatikan, sapuan kuas yang sama memberi kesan senyum halus.

“Di mulut Mona Lisa, ada senyum tersembunyi,” kata Hutzler. “Ketika Anda melihat langsung mulutnya, Anda melihat detail halus, tak ada senyum dan hanya ada ekspresi netral,” imbuhnya.

“Ekspresi Mona Lisa akan berubah sesuai sudut pandang Anda. Senyum atau datar, itu tergantung dari mana Anda melihat wajahnya,” ucap Hutzler.


You Might Also Like

0 comments

yuk.. tinggalkan komentar kamu disini.,

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram

Subscribe