Masuki Bulan Ramadhan 2012, Pemerintah telah melakukan berbagai langkah agar ibadah puasa umat muslim tidak terganggu. Salah satunya adalah dengan melakukan penutupan terhadap 835 ribu situs porno. Pemblokiran situs porno tersebut dilakukan oleh Kemnterian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dari 2010 hingga Juni 2012.

“Dari jumlah itu, situs-situs porno yang masuk aduan dan dinyatakan tidak aktif kami hapus,” kata Direktur Bisnis Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dia mengatakan, sebagian besar situs-situs tersebut merupakan situs porno yang berasal dari luar negeri. Hal tersebut dikatakannya karena tidak ada situs porno yang memiliki alamat dengan domain .id. Dia pun mengatakan bahwa rata-rata, pihaknya melakukan pemblokiran terhadap 100 situs per hari. Sayangnya, pemblokiran yang dilakukan oleh pemerintah ini bukanlah pemblokiran secara total. Hal tersebut kurang memungkinkan karena situs-situs porno tersebut memiliki server di luar negeri.

Sebagai langkah pencegahan, pihaknya juga tengah ingin menjalin kerja sama dengan Google. Kerja sama tersebut terkait dengan penggunaan kata-kata kunci atau keyword yang umumnya dipakai oleh situs-situs berbau porno. Saat ini, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut dengan salah satu situs milik Google, yakni YouTube. Sedangkan untuk situs pencari Google, mereka akan melakukannya.

Selain itu, mereka juga menerima pengaduan dari masyarakat. Caranya pun cukup mudah. Bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam aksi pemblokiran situs porno itu, bisa melaporkannya di situs Kominfo. (Agayabak/Kompas)