Wanita Lemot Saat Merespon Humor? Kok Bisa?

3:27 PM


Jika Anda mengatakan sebuah lelucon kepada seorang perempuan dan ia hanya terpana, maka jangan putus asa dulu. Ia sebenarnya hanya  butuh sedikit waktu untuk memahaminya. Namun ketika klimaks guyonan itu mengena, penantian Anda akan terbayarkan karena ia bisa jadi terpingkal-pingkal.

Hasil suatu riset menyatakan, meskipun wanita lebih lambat ketimbang laki-laki dalam merespons sebuah lelucon, kaum hawa lebih dapat menikmatinya saat mereka kemudian memahami kelakar tersebut. Menurut penelitian, wanita lebih menggunakan otaknya ketimbang pria dalam memproses sebuah lelucon dan memiliki sedikit ekspektasi bahwa kelakar itu akan lucu. Namun, ketika lelucon itu mengena di benak wanita, mereka akan lebih menikmatinya ketimbang pria.

Para ahli di Stanford University California mengambil kesimpulan itu setelah memantau perilaku 10 relawan pria dan 10 wanita.  Para relawan diminta menonton lusinan film kartun dan merata-ratakan tingkat kelucuan film tersebut.  

Selama proses menonton, relawan menjalani pemindaian otak untuk memetakan daerah mana saja yang aktif dan mengukur seberapa lama bagian tersebut merespons suatu lelucon.

Meskipun secara umum hasilnya sama, penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung menggunakan suatu bagian otak tertentu ketimbang pria. Bagian ini adalah pre-frontal cortex, yang membantu manusia memahami bahasa dan menyeleksi ketidakcocokan.

'Temuan kami cocok dengan stereotip bagaimana pria dan wanita bereaksi pada  humor. Kami menemukan aktivitas yang lebih pada bagian pre-frontal cortex wanita, yang mengindikasikan mereka memproses stimulus yang melibatkan bahasa di daerah otak. Interpretasi temuan ini adalah wanita cenderung merespons secara naratif dan kata-kata ketimbang slapstick. Demikian ungkap salah seorang peneliti, Profesor Allan Reiss.

Hasil analisis pada daerah otak yang merespons rasa senang yang disebut nucleus accumbens juga menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki perilaku berbeda dalam merespons humor. "Wanita tampaknya memiliki sedikit ekspektasi terhadap ganjaran, yang pada kasus ini adalah klimaks dari film kartun. Ketika mereka menangkap klimaks dari lelucon, mereka lebih menyukainya," ungkap Professor Reiss.

Menurut riset, semakin lucu sebuah film kartun, daerah nucleus accumbens pada wanita semakin aktif. Namun, hal ini berbeda di kalangan pria, yang tampaknya mengharapkan kartun akan sangat lucu sejak awal. Wanita juga membutuhkan waktu sedikit lebih lama ketimbang pria untuk menilai sebuah kelakar itu lucu. (Agayabak/dailymail)

You Might Also Like

0 comments

yuk.. tinggalkan komentar kamu disini.,

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram

Subscribe